BPBD Konut Imbau Masyaraka Meningkatkan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana

Ketgam, Sekertaris BPBD Konawe Utara, Jasmiddin (kanan)

ANOAPOS.COM | KONUT – Sebahagian Wilayah Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dikenal daerah yang berpotensi terjadi bencana alam.

Mulai Bencana Banjir, Abrasi Pantai, Angin Puting Beliung sampai dengan Tanah Longsor. Bagaimana cara melakukan antisipasi terjadinya resiko bencana di daerah ini? Peran seluruh stakeholder terutama masyarakat mulai tingkat perkotaan sampai perdesaan, sangat dibutuhkan kesadaran bersama serta pencegahan dampak resiko tinggi.

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut melalui Sekretaris BPBD Konut, Jasmiddin saat dikonfirmasi oleh Redaksi Anoapos.com pada Kamis 19 Mei 2022.

BACA JUGA:  Sambut HUT Konut Ke-16, Pendaftar Calon Peserta Pameran UMKM Bakal Membludak

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan upaya untuk mengurangi jumlah dampak resiko bencana. Diatarnya diantarnya adalah :

Pertama, pengenalan dan pemantauan risiko bencana.

Kedua, Perencanaan partisipatif penanggulangan bencana.

Ketiga, Pengembangan budaya sadar bencana.

Keempat, peningkatan komitmen terhadap pelaku penanggulangan bencana. dan

Kelima, Penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana.

” Lima poin tersebut, Masyarakat diimbau agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Selain itu, masyarakat dapat bekerjasama dengan pemerintah terutama Pemerintah Desa untuk melakukan hal yang dapat mengurangi resiko dampak darurat bencana alam didaerah kita ini,” kata Jasmiddin.

Menurutnya, Meskipun perhatian Pemerintah Daerah sudah sangat besar terhadap masyarakat yang terdampak, akan tetapi peran dan kesadaran masyarakat didalam mencegah dampak resiko yang tinggi juga sangat penting.

BACA JUGA:  Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemda Konut Dan YTIJ Teken MoU

Contoh, bagi masyarakat yang berada di bantaran sungai senantiasa terus meningkatkan kewaspadaan serta mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak membuat tempat tinggal di bibir sungai. dan kemudian masyarakat perdesaan agar menjaga kelestarian hutan.

Begitu juga masyarakat yang berada di sekitar pesisir pantai agar terus menjaga kebersihan dan keutuhan pantai , jangan menggali pasir pantai untuk dikomersilkan.

” Bencana alam tidak pernah kita tau, Kapan waktunya dan dimana akan terjadi, semua hanya Allah Subhana huwataala Tuhan Yang Maha Esa yang lebih tau, kita umat manusia hanya berupaya mengurangi dampak resiko bencana tersebut. Olehnya itu, sekali lagi kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti imbauan pemerintah,” harap pria yang akrab disapa pak Jas tersebut.

BACA JUGA:  Perkuat Organisasi, DPP LA Center Sultra Menggelar Rapat Pengurus
Aras Moita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Chat Redaksi