Anoapos.com | Jakarta – Oknum inisial B mengaku dari Universitas Indonesia Jakarta diduga mencoba melakukan pemerasan kepada pihak salah satu Syahbandar di Sulawesi Tenggara (Sultra) .
Selain itu, ada beberapa oknum mahasiswa asal Sultra yang menempuh pendidikan di Jakarta dinilai sangat meresahkan para pejabat dan pengusaha, pasalnya sering mencari cari data kesalahan untuk kemudian di olah dan dijadikan duit dengan istilah 86.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Agus Salim Patunru selaku Ketua Badan Peserta Hukum (BPH) Reclassering-RI Komwil Sultra, memberikan bocoran terkait banyaknya oknum mahasiswa di Jakarta yang kerjaannya membuat dan menyebarkan player demonstrasi kemudian dijadikan senjata untuk meminta sejumlah uang.
” kalau dibayar, demonya dibatalkan, tapi jika tidak dibayar maka demo berlanjut,” ungkap Agus sapaan akrabnya kepada media.
Lanjut, “Ada beberapa nama oknum mahasiswa Jakarta Asal Sultra, yang saya kantongi diduga sering minta minta uang kepada pejabat dan pengusaha, bukti transfer dan bukti percakapan sudah ada juga sama saya dan tentunya hal itu akan dijadikan bukti untuk dibawa ke ranah hukum atau kepolisian oleh korban,“ucap Agus melalui press release kepada media pada Jum,at (16/08/2024) .
Agus Salim juga menunjukkan Salahsatu contoh percakapan via WatsApp oknum mahasiswa minta minta uang.
“Gimana kanda bisa nggak kita telpon biar kita cari solusinya baiknya gimana gitu, daripada saya dan kawan kawan demo di KPK dan Kemenhub,“tegas oknum mahasiswa tersebut yang diduga meminta dana 7 juta rupiah diwaktu subuh jam 2.30/Minggu 11/8/2024 ungkap Agus menirukan
Lebih lanjut lagi masih kalimat tulisan oknum mahasiswa tersebut melalui via WA “Okelah kanda kalau memang RJ tidak mau bantu kita, jangan salahkan Dinda jikalau saya membuat gerakan atas kebobrokan dan ketidak becusan RJ.”
Melihat percakapan itu, Mahasiswa seharusnya memberikan contoh yang baik dan tidak mencoreng nama baik Sulawesi Tenggara “tutup Agus Salim Patunru didalam release nya.