DLH Konut Sigap Terhadap Aduan Masyarakat Terkait Tumpahan Nikel di Desa Boenaga

Ketgam, Kapal Tongkang pengangkut material nikel dan kapal takbud di Desa Boenaga Kecamatan Laskep pada Senin (10/06/2024). foto : DLH Konut.

Anoapos.com | Konut – Menyikapi laporan pengaduan masyarakat terkait tumpahan material nikel yang terjadi di wilayah perairan laut Desa Boenaga Kecamatan Lasolo Kepulauan (Laskep) Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin 10 Juni 2024, Dinas Lingkungan Hidup (DLH ) Konut langsung turun ke lokasi kejadian.

Alhasil setelah sampai dilokasi, DLH Konut telah mendapati 1 unit kapal takbud dan 1 unit kapal tongkang pengangkut material nikel serta material nikel yang tumpah di laut tersebut.

Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Kepala DLH Konut, Marjoni,S.Km,M.P.H melalui Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Konut, Agustian Tamarugi,S.Si saat dihubungi media pada Kamis (13/06/2024).

BACA JUGA:  Pernyataan Sikap Anggota PJI Persatuan Jurnalis Indonesia,Menolak Upaya Kriminalisasi dan Intervensi Terhadap Kebebasan Pers

” Setelah menerima laporan pengaduan masyarakat, kami langsung ke lokasi tempat tumpahan material nikel tersebut. Dilokasi itu , kami mengambil sampel, mengambil dokumentasi gambar dan juga melakukan wawancara kepada beberapa warga nelayan setempat serta beberapa pekerjaan tambang di Desa Boenaga,” ungkap Agustian.

Ketgam, diduga tumpahan material nikel menyebabkan air laut di Desa Boenaga menjadi warna merah.

Ditambahkan, saat kami tiba di lokasi, kondisi Kapal tersebut yang diduga milik PT.MJS Tb. ITS Ruby Bg. Marine Power 3009 dalam posisi miring dan muatannya sudah tumpah dilaut sehingga di sekitar kapal tersebut, air laut berubah warna akibat tumpahan material nikel.

BACA JUGA:  Diduga Nekat Beroperasi Padahal AMDAL PT AMP Belum Diterbitkan DLH Sultra

” Setelah dari lokasi , Saat ini kami sedang menyelesaikan dokumen laporan kegiatan kami. Kemudian atas adanya laporan pengaduan masyarakat, kami telah meneruskan kepada pihak Dirjen Gakum KLHK RI, dalam waktu dekat juga kami bersama pihak Gakum KLHK akan turun ke lokasi untuk menindaklanjuti masalah ini,” bebernya.

Pasalnya, masyarakat nelayan di Desa Boenaga menuntut hak-hak mereka dan pihak perusahaan dapat bertanggung jawab, sebab masyarakat merasa dirugikan karena lokasi tumpahan material nikel itu, berada di wilayah penangkapan ikan bagi warga setempat.

BACA JUGA:  Kabar Gembira, BLUD Rumah Sakit Konut Akan Menggelar Operasi Katarak Gratis 

Sementara itu, Saat dikonfirmasi oleh media ini melalui via handphone pada Kamis 13 Juni 2024, Kapten Kapal ITS Ruby Bg. Marine Power 3009 inisial ZL secara singkat mengatakan bahwa kejadian itu akibat adanya cuaca buruk.

” Berangkat dari Lapuko itu tanggal 7 Juni 2024, kami di Desa Boenaga karena menghindari cuaca buruk ,” singkatnya

Redaksi

× Chat Redaksi
Rajapola