Jalan Umum Putus Akibat Banjir, Kades Sambandete Dan F-PRB Konut Minta Tanggung Jawab BPJN Agar Bangun Jembatan Layang

Anoapos.com | Konut – Setiap tahun bencana banjir kerap terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dampak yang ditimbulkan menjadi persoalan yang berkepanjangan dan menyusahkan bagi masyarakat.

Sebut saja banjir air sungai lalindu tepatnya jalan Trans Sulawesi Desa Sambandete Kecamatan Oheo, setiap tahun menyebabkan dampak negatif bagi masyarakat umum terutama bagi pengguna jalan yang melintas dari Kota Kendari menuju Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah, begitupun sebaliknya.

Seluruh pemangku kebijakan terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara bersama jajarannya dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, serta berbagai elemen masyarakat juga ikut ambil andil dalam rangka memberikan bantuan kepada masyarakat pengguna jalan.

Upaya masyarakat setempat membantu masyarakat dan kendaraan yang melintas di lokasi banjir jalan trans sulawesi desa Sambandete.

Selain itu, dampak dari banjir di Sambandete juga berpengaruh terhadap kenaikan harga suplai bahan pangan dan kebutuhan sembako di wilayah Kecamatan Langgikima, Wiwirano, Lamonae.

BACA JUGA:  Detik-detik Akhir Masa Jabatan Bupati Konut, Begini Kata Ruksamin 

Sebagai pemerintah desa Sambandete, Idrus kepada media mengatakan bahwa untuk penanganan darurat bencana alam yang terjadi di wilayahnya, Pemerintah Daerah dan berbagai pihak sudah berupaya memberikan dukungan dan bantuan kepada masyarakat setiap jalan trans Sulawesi tersebut tenggelam banjir.

” Setiap terjadi banjir yang menyebabkan jalan trans sulawesi di desa sambandete ini terputus tidak dapat di lalui langsung Kendaraan bermotor, Pemerintah Daerah Konut bersama Forkopimda, Camat dan Kepala Desa serta masyarakat pemilik rakit atau pincara, telah berupaya membantu masyarakat pengendara untuk melintasi di jalur ini,” ungkap Idrus Kades Sambandete baru-baru ini.

Aktivitas jalur lintasan di jalan trans sulawesi desa Sambandete saat banjir tahun ini

Menurutnya, bantuan dan dukungan tersebut hanya bersifat sementara saat terjadi banjir.

” Solusi yang tepat adalah pihak Pemerintah Pusat melalui Balai Pemeliharaan Jalan Nasional, sebaiknya membangun jembatan layang secara permanen, ini usulan saya dan masyarakat. Kalau hanya di timbun pakai tanah urug, itu tidak efektif karena pasti tergerus terbawa arus air saat banjir tiba,” kata Idrus.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (F-PRB) Kabupaten Konawe Utara, Jefri Ibnu juga ikut mendukung usulan Kades Sambandete.

BACA JUGA:  Orari Lokal Konut Bakal Menggelar Musyawarah Lokal Ke-I
Mobil minibus terjadi kecelakaan di jalan trans Sulawesi Desa Sambandete.

” Kami sangat mendukung usulan pembangunan jembatan layang di lokasi banjir yang kerap terjadi di jalan Trans Sulawesi Desa Sambandete. Jika itu terjadi dan di setujui oleh Pemerintah Pusat, insyaallah permasalahan resiko bencana selama ini, akan teratasi,” pungkasnya pada Minggu (06/04/2025).

Dikatakan, Perhatian pemerintah dalam hal ini Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) yang menjadi tanggung jawab atas terjadinya kemacetan panjang di wilayah jalan Sambandete.

Mobil terbalik akibat melintas di lokasi banjir.

” Persoalan ini sudah terjadi berlarut-larut sejak tahun 2020 sampai 2025 dan parahnya kendaraan yang melintas harus mengeluarkan biaya pincara, untuk mobil Rp.500 ribu sampai Rp.700 ribu sedangkan motor Rp.100 ribu sampai Rp.150 ribu, ini sangat menyiksa masyarakat terlebih saat ini adanya efesiensi anggaran yang dimanfaatkan akibat terjadinya luapan air sungai Lalindu,” ungkap Jefri Ibnu kepada media ini.

Menurutnya, masaalah ini juga disebabkan adanya dugaan proyek mangkrak dari pihak BPJN sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap ekonomi masyarakat dimana harga harga barang dan termasuk pasokan gas elpiji, harganya saat ini melonjak naik sampai Rp.70.000/tabung.

BACA JUGA:  Pilkada Serentak 2024 Semakin Dekat, Polres Konut Terus Intensifkan Kegiatan Patroli Pos Mobile
Antrian panjang kendaraan dan masyarakat yang melintas di lokasi banjir desa Sambandete.

” Pemerintah pusat belum merealisasikan penyelesaian proyek jalan trans sulawesi tersebut dan kami harap agar segera diselesaikan. Kemudian atas keinginan dan impian masyarakat masyarakat, kami sangat setuju jika dibangun jembatan layang di lokasi banjir tersebut,” tegasnya.

Redaksi

× Chat Redaksi
Rajapola