Anoapos.com | Konut – Daya tarik desa wisata pasti akan menarik wisatawan untuk mengunjungi desa tersebut. Hal tersebut harus beriringan dengan upaya pengembangan desa wisata sebagai langkah agar desa wisata semakin digemari.
Desa Laramo Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), saat ini juga sedang melakukan pengembangan untuk menjadi desa wisata.
Dari pantauan media, sarana prasarana gedung perkantoran di Desa Laramo tampak berbeda dengan desa -desa di Bumi Oheo Konawe Utara. Mulai bentuk atap bangunan gedung perkantoran dan balai serba guna, semua berbentuk atap rumah adat istiadat pribumi (Suku Tolaki).
Kemudian halaman serta jalan masuk di lokasi perkantoran desa Laramo, dibentuk dan dihiasi dengan bangunan besi dan dihiasi dengan berbagai tanaman sayuran seperti mentimun, paria, kacang panjang bahkan juga tumbuh buah melon.
Jika dilihat pada malam hari, lokasi tersebut cukup menarik untuk swap Foto apalagi dengan lampu warna-warni yang dapat memanjakan mata bagi siapa saja melihatnya.
Saat ditemui wartawan pada Kamis 10 Oktober 2024, Kepala Desa Laramo, Nurdin mengatakan bahwa sejak tahun 2022 yang lalu, pemerintah desa bersama masyarakat sudah mulai merencanakan program wisata desa.
” saat kami membangun fasilitas gedung perkantoran, mulai kami bentuk model rumah adat istiadat Tolaki. Kemudian lokasi perkantoran juga kami tata agar dapat menarik pengunjung,” kata Nurdin.
Menurutnya, wilayah desa Laramo berada di jalur jalan trans Sulawesi, jadi sangat tepat jika wilayah tersebut dikembangkan menjadi desa wisata.
” Secara bertahap kita bangun fasilitas pendukung guna memenuhi kebutuhan bagi para pengunjung. Tentunya jika desa ini banyak dikunjungi wisatawan, secara automatis akan berdampak positif terhadap masyarakat terutama bagi pelaku UMKM,” ungkapnya.
Penyediaan sarana dan prasarana serta pasilitas yang ada, kita manfaatkan Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
” Semua perencanaan kegiatan, merupakan hasil musyawarah Pemerintah Desa bersama warga masyarakat di desa ini. Pengelolaan anggaran, ditangani kaur keuangan desa sedangkan pengerjaannya di tangani oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Jadi saya selaku Kades hanya mengarahkan dan memandu semua kegiatan agar terlaksana dengan baik,” pungkasnya.
Nurdin menambahkan, selain membangun obyek Wisata, Kami tetap melaksanakan program lainnya yaitu Pengentasan kemiskinan ekstrim dan penanganan stunting, Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Desa, Pelayanan Kesehatan, Pelayanan Pemerintahan dan Masyarakat dan juga mewujudkan program Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara sebagaimana tertuang didalam Program Konasara (Konawe Utara Sejahtera dan Berdaya Saing).
” Untuk Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan duiker di Desa Laramo ini, ada yang dibiayai melalui APBN dan ada juga APBD Konut.dan Alhamdulillah untuk akses transportasi masyarakat di desa ini sudah memadai termasuk akses jalan menuju lokasi kebun masyarakat, juga sudah bisa dilalui kendaraan roda empat dan roda dua, dimana sebelumnya masyarakat petani hanya bisa berjalan kaki karena masih bentuk jalan setapak,” ujar Nurdin.
Lanjut ” Selaku Pemerintah Desa Laramo bersama warga masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dan khususnya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara yang telah menurunkan anggaran pembangunan di Desa Laramo ini,” ucapnya.
Pasalnya, kegiatan pembangunan di desa Laramo juga mendapat dukungan dan pembinaan dari Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan BRIN Republik Indonesia. Jadi ilmu pengetahuan yang kami peroleh dari berbagai sumber, kami aplikasikan di daerah kami.