HP21N Dan KONUTARA Minta Kemenhub RI Copot Kepala Syahbandar KUPP Kelas 1 Molawe

Anoapos.com | Konut – Himpunan Pemuda 21 Nusantara (HP21N) dan Konsorsium Nasional Pemantau Tambang dan Agraria (KONUTARA) meminta dan mendesak Kementrian Perhubungan (KEMENHUB) agar segara mencopot (CA) dari jabatannya sebagai kepala Syabandar KUPP Kelas I Molawe Kab. Konawe Utara.

Kordinator Presidium KONUTARA Ujang Hermawan, Menyampaikan melalui pesan relesnya pada Senin lalu (04/09/2023) .

“Kami duga kuat bahwa telah terjadi pungutan liar atau biaya kordinasi yang di lakukan oleh Syabandar KUPP Kelas 1 Molawe dengan melalui dua Oknum angotanya yang berinisial (BL) terhadap parah penambang Nikel yang berada di Kab. Konawe Utara melalui celah penerbitan Surat Izin Berlayar (SIB)” kata Ujang Hermawan.

BACA JUGA:  Diduga Fitnah, Bupati Konut Polisikan Penanggung Jawab ARM

Di ketahui bersama, sebelumnya tiga Eks Syabandar KUPP Kelas I Molawe belum juga tersentuh hukum akibat kasus tindak pidana korupsi (TIPIKOR) PT. Antam UBPN Konawe Utara.

Syabandar KUPP Kelas 1 Molawe pemegang Otoritas dan pengawasan pelabuhan dan pelayaran dugaan keterlibatannya jelas Syahbandar merupakan kunci utama atas keluarnya Ore Nikel ilegal dari dalam WIUP PT Antam tbk UBPN Konawe Utara di Blok Mandiodo

Lebih Lanjut Arnol Ibnu Rasyid Ketua Umum HP21N, Menegaskan Apa yang di lakukan Syabandar KUPP Kelas I Molawe (CA) hari ini itu sangat tidak di benarkan sehingga kami mendesak Kemenhub RI agar segera mencopot kepala syabandar molawe.

BACA JUGA:  Terkait Dugaan Penghalang-halangan Wartawan, Forum Bersama Jurnalis Sultra Geruduk Kantor Bank Sultra

Arnol Ibnu Rasyid menegaskan dalam waktu dekat kami bakal mempresure serta menggelar aksi besar-besaran di Kantor Kemenhub RI karena kami anggap persoalan ini sangat penting dan krusial dengan adanya dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum Kepala Syabandar kelas 1 Molawe karena menganggu iklim investasi di Konawe Utara. tutupnya.

Untuk diketahui sampai berita ini ditayangkan, pihak Kepala Syahbandar KUPP Kelas 1 Molawe masih berupaya diklarifikasi oleh awak media.

Redaksi

× Chat Redaksi