DAERAH  

Pemdes Matandahi Tetap Melaksanakan PPKP. Begini caranya…

Ketgam, Kades Matandahi Hasrudin.

ANOAPOS.COM | KONUT – Pemerintah Desa Matandahi Kecamatan Motui Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) , melaksanakan Program Pemanfaatan Kebun Pekarangan (PPKP).

Pelaksanaan PPKP di Desa Matandahi telah dilaksanakan secara turun-temurun sampai saat ini. Bukan tanpa alasan karena masyarakat Desa Matandahi 90 persen berprofesi sebagai petani kebun dan nelayan.

Sebelum ada program pemerintah daerah, program peningkatan ekonomi pada sektor pertanian sudah berjalan sejak masyarakat yang mayoritas Suku Tolaki, tinggal di desa Matandahi meskipun mereka (warga), masih melakukan sistem bercocok tanam secara tradisional.

Berkat dukungan anggaran Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (DD APBN) tahun 2015 dan sampai tahun 2022 ini warga tersebut terus memanfaatkan lahan pekarangan mengolah dan menanam sayuran dan palawija.

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Desa Matandahi, Hasrudin saat ditemui anoapos.com dilokasi kebun miliknya pada Rabu (12/10/2022).

BACA JUGA:  RUKSAMIN BUKA MUSRENBANG SEKALIGUS SOFT LAUNCHING INNOVASI DAERAH P2KP KONUT

Sambil menikmati kopi hitam, Hasrudin menambah bahwa pemanfaatan pekarangan adalah salah satu solusi alternatif dalam menekan inflasi didesa. Selain itu juga, kegiatan ini menjadi bahagian program prioritas yang disepakati oleh Pemdes dan masyarakat terhadap kebutuhan pangan di Desa Matandahi.

” Saat vandemi covid-19 berlangsung sejak tahun 2020 yang lalu, kami tetap mengolah kebun. Alhamdulillah hasil panen , dapat membantu kebutuhan warga di desa ini,” ucap Kades 2 Periode ini .

Menurutnya, dalam peningkatan produksi sayuran, 50 KK dari 107 KK masyarakat juga membutuhkan bimbingan dari penyuluh pertanian sehingga sekarang kita bisa memanfaatkan lahan dengan cara pertanian yang lebih produktif.

” Sebagai pendukung pemanfaatan pekarangan, kita mengadakan alat dan mesin pertanian atau alsintan kita siapkan yaitu 2 unit traktor mini, pupuk organik padat dan cair, herbisida, inseksisida, mulsa plastik , 5 unit hansprayer, jaring pagar 5000 meter serta benih sayuran. dengan adanya program Pemerintah Daerah Konut tentang PPKP , itu kita harus sukseskan niat baik Pemda Konut dibawah kepemimpinan Ruksamin -Abuhaera,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Hasil Bimtek di Bogor, Desa Tetelupai Kembali Berinovasi Jadi Kampung Rotan

Lebih lanjut, untuk musim tanam sekarang , melalui Dana Desa tahun 2022 kita mencoba memperluas areal tanam yang disinergikan dengan Antara swadaya masyarakat dan anggaran dana desa.

” Selain dikonsumsi sendiri, kita berharap Hasil panen petani sudah dapat dijual sampai keluar desa. Petani menjual hasil panen mereka di pasar lokal bahkan juga terkadang ada pembeli dari luar daerah datang kedesa matandahi. Kami juga berharap kedepan, pemerintah daerah bisa membantu kami untuk memberikan Alsintan yang memadai dan lebih utama lagi, hasil panen petani didesa ini, Pemda bisa memfasilitasi untuk menghubungkan pembeli yang lebih besar,” harap Hasrudin.

BACA JUGA:  PPKP Konut Diproyeksi Dapat Menunjang Program Ketahanan Pangan Nasional

Sementara itu, beberapa warga desa matandahi juga meminta agar Pemda bisa membantu mereka alat pengolah lahan yang memadai .

” Kami berharap, mungkin Pemerintah bisa membantu kami mendatangkan alsintan yang lebih memadai dan moderen ” ucap Jumrin.

Aras Moita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Chat Redaksi