AMRAN OPTIMIS INDONESIA SWASEMBADA PANGAN DUNIA

Ketgam : Mentan RI, Amran Sulaiman bersama Prabowo Subijanto . Sumber Foto: istimewa.
Ketgam : Mentan RI, Amran Sulaiman bersama Prabowo Subijanto . Sumber Foto: istimewa.

Anoapos.com | Jakarta – Saat ini dunia sedang dihadapkan krisis pangan akibat kondisi geopolitik dunia dan dampak perubahan iklim. Setiap negara fokus untuk menyediakan kebutuhannya masing-masing, sehingga terjadi persaingan ketat untuk mengimpor dari negara sentra produksi.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, untuk mewujudkan swasembada pangan membutuhkan kebijakan yang tepat. Bila penanganannya salah, maka akibatnya akan fatal. “Pertanian kita tidak akan maju bila kita menggunakan cara-cara yang tidak biasa. Maka banyak peraturan yang harus kita bongkar agar semua (pelaku pertanian.red) bisa bergerak lebih cepat,” ungkapnya sebagaimana yang dilansir oleh Tabloidsinartani.com pada Kamis (02/11/2023).

Lebih lanjut Amran mengatakan, Sebagai salah satu cara untuk mewujudkan swasembada sekaligus bagian dari rencana besarnya dalam mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, Amran akan kembali menggarap program lamanya, yaitu membangun lumbung pangan di perbatasan-perbatasan Indonesia dengan sejumlah negara seperti Papua New Guinea dan Malaysia.

BACA JUGA:  Yusril Ihza Mahendra Dukung Penuh Ruksamin Maju Pilgub Sultra 2024

“Kita harus membentengi wilayah-wilayah perbatasan kita dengan produk-produk yang dibutuhkan oleh warga yang ada di wilayah perbatasan. Kalau mereka butuh bawang merah, kita akan tanam. Kita perlu lakukan ini untuk menghentikan penyelundupan. Dengan cara ini juga kita bisa melakukan ekspor dengan sangat mudah ke negara-negara perbatasan,” ucap Amran.

Karena itu, Mentan RI yang ke 2 kami ini menegaskan bahwa Indonesia harus mampu swasembada, bahkan menyiapkan diri untuk menjadi lumbung pangan bagi dunia. Amran optimistis misi tersebut bisa dilaksanakan karena Indonesia memiliki lahan potensial yang belum tergarap maksimal.

“Ada 10 juta hektare lahan berupa rawa yang bisa kita sulap menjadi lahan produktif. Kalau kita bisa tambahkan itu, Indonesia bahkan bisa menjadi lumbung pangan dunia,” tegas Amran saat sebagai pembicara “Simposium Geopolitik dan Geostrategis Global Serta Pengaruhnya Terhadap Indonesia Tahun 2023” di Lapangan Bhineka Tunggal Ika Kementerian Pertahanan Jakarta, Kamis 11 November 2023.

BACA JUGA:  Ciptakan Kedamaian, Anggota KSTB Kodap V Serahkan Senpi Jenis Engkeloop Kepada Satgas Yonif 725/Woroagi

Ditambahkan, Untuk bisa swasembada, pertanian Indonesia perlu beralih dari cara tradisional menjadi modern. Amran menyebutkan, modernisasi bisa dilakukan bila petani mampu memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang tepat guna.

“Kita tidak akan bisa memanfaatkan 10 juta ha lahan tadi kalau kita hanya menggunakan cara-cara tradisional. Karena itu, kita perlu masifkan penggunaan alsintan. Traktor, drone untuk menebar benih, transplanter, dan alsintan lainnya harus kita gunakan untuk tingkatkan produktivitas ,” ujarnya.

Amran turut menyebutkan persoalan pupuk juga menjadi salah satu yang menjadi perhatiannya. Saat ini, penggunaan kartu tani kurang efektif karena banyak petani yang tidak bisa menggunakannya.

“Selama seminggu ini kami pelajari, ternyata banyak petani yang tinggal di pegunungan atau pedalaman yang kartu taninya tidak bisa digunakan. Karena itu, semoga dalam satu atau dua hari ke depan, kami bisa keluarkan peraturan bahwa hanya dengan KTP, petani bisa mengakses pupuk subsidi,” sebutnya.

BACA JUGA:  Masyarakat Harus Catat dan Ingat, Pindah Domisili Kini Tak Perlu Surat Keterangan RT/RW atau Desa/Kelurahan

Selain Menteri Pertanian, Simposium Geopolitik dan Geostrategis Global Serta Pengaruhnya Terhadap Indonesia Tahun 2023 yang diadakan oleh Kementerian Pertahanan ini turut menghadirkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sebagai pembicara. (TST/AP).

Redaksi

× Chat Redaksi